Faktor Penyebab Seseorang Jatuh Miskin Dari Yang Kecukupan Menjadi Kekurangan

Perubahan status seseoang dari yang tadinya kaya menjadi miskin, dan miskin menjadi kaya adalah sesuatu hal yang wajar terjadi dalam kehidupan kita.  Roda kehidupan terus-menerus berputar baik untuk diri kita maupun bagi orang lain.  Bukan sesuatu hal yang tidak mungkin untuk diri kita bisa berubah nasibnya seratus delapan puluh derajat dalam waktu yang cepat dan singkat baik secara sadar maupun tidak sadar.
Di bawah ini adalah beberapa hal yang menjadi penyebab seseorang jatuh miskin menjadi orang yang serba kekurangan :

1.Lebih Besar Pasak Daripada Tiang








Orang yang memiliki selera tinggi biasanya enggan untuk menjalankan hidup secara sederhana.  Walaupun penghasilan pas-pasan, keinginan kuat untuk berperilaku layaknya orang-orang kaya biasanya akan menjadikan orang tersebut memiliki memiliki sifat boros.  Apa yang dibelanjakan lebih besar dari apa yang didapat, sehingga lama kelamaan hutang pun bertumpuk-tumpuk.  Karena memiliki hutang yang sangat banyak, mungkin bisa dibilang orang tersebut lebih parah daripada orang miskin.  Orang miskin sederhana yang hidupnya serba tidak berkecukupan belum tentu memiliki hutang yang banyak.

2. Jatuh Sakit








Orang yang terkena penyakit serius biasanya akan menghabiskan dana yang cukup besar.  Dari mulai awal pertama kali berobat ke dokter hingga sembuh mungkin bisa menghabiskan dana puluhan hingga ratusan juta rupiah.  Hal ini adalah hal yang biasa, karena rata-rata pusat pelayanan medis berkualitas di negara kita menganut sistem kapitalisme, yaitu mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya yang serendah-rendahnya.  Bukan hal yang mengherankan jika rumah sakit menyarankan tindakan operasi kepada penderita penyakit yang bisa disembuhkan dengan cara non operasi dengan dikenakan biaya yang tinggi.

3. Spekulasi dan Judi











Orang yang terlalu rakus dunia biasanya berani mengambil resiko yang tinggi untuk mendapatkan harta yang lebih banyak.  Spekulasi bisa saja masuk dalam kategori judi jika memang hanya mengandalkan insting tanpa didasari oleh ilmu.  Ada begitu banyak orang yang gemar berspekulasi dan berjudi dengan mengorbankan harta yang didapatnya dengan susah payah dengan harapan bisa berhasil sehingga hartanya bertambah banyak.  Ketika semuanya sudah berakhir, penyesalan yang tidak berkesudahan sajalah yang menjadi teman sejati orang-orang yang gagal berspekulasi.

4. Menjadi Korban Kejahatan







Orang yang tadinya kaya atau biasa-biasa saja bisa tiba-tiba jatuh miskin ketika dizalimi oleh orang lain.  Misalkan saja hartanya dirampok orang, hartanya ditipu orang, tempat usahanya dibakar orang, usahanya diguna-gunai orang, anaknya diculik orang untuk dimintai tebusan harta, dan masih banyak lagi yang lainnya.

5. Menjadi Korban Bencana







Bencana alam seperti tanah longsor, gunung meletus, tsunami, banjir bandang, gempa bumi, kejatuhan meteor, dan lain sebagainya adalah contoh bencana yang biasa terjadi di sekitar kita.  Kita bisa menyaksikan dari media massa orang-orang yang sebelumnya hidup aman, nyaman, damai dan tentram tiba-tiba menjadi orang yang serba kekurangan di tempat pengungsian karena menjadi korban bencana alam.

6.  Takdir Tuhan












Apa pun yang kita usahakan walaupun dengan semangat dan kerja keras belum tentu bisa mengubah nasib kita.  Karena yang menentukan hidup kita adalah Tuhan yang Maha Esa Allah SWT.  Namun bukan berarti kita harus pasrah begitu saja.  Kita tetap harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengubah takdir yang ada karena Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum tersebut yang berusaha mengubahnya.  Namun tetap izin Tuhanlah yang paling menentukan.  Miskin di dunia belum tentu miskin di akhirat.

Apapun yang terjadi kita harus tetap bersyukur.  Karena kemiskinan adalah salah satu ujian Tuhan kepada Manusia sebagai cara Tuhan mengetahui tingkat Keimanan dan Ketakwaan seseorang.  Menjadi orang yang serba berkecukupan pun adalah suatu ujian juga walaupun dalam bentuk yang disukai banyak orang.  Dengan banyak harta kita dituntut untuk mampu menggunakan harta tersebut dengan baik sesuai dengan apa yang diperintahkanNya.  Semoga tulisan yang sederhana ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi kita semua, terima kasih.