Jim Geovedi ~ Hacker Pengendali Satelit Asal Indonesia Dengan Reputasi Dunia


Bicara soal hacker atau peretas memang selalu membuat kita gregetan sekaligus juga penasaran. Saya sendiri salah satu orang yang merasakan hal ini saat membahas hal ini. Rasa gregetan ini muncul karena mereka seringkali membuat banyak orang kebigungan dengan dampak dari hal-hal dikerjakannya di dunia digital.
Sedangkan rasa penasaran disebabkan karena saya tak habis pikir bagaimana mereka bisa melakukannya. Jika Anda orang yang memiliki perasaan yang sama dengan saya maka saat ini Anda bisa merasakan hal lain saat mendengar kata hacker yaitu bangga. Bangga?
Kenapa demikian? Ini karena negara kita Indonesia telah memiliki seorang hacker yang diakui dunia. Dia adalah Jim Geovedi. Kita memang perlu bangga dengan sosok Jim karena dia menggunakan ilmunya untuk hal yang baik dan telah menorehkan banyak prestasi yang membuat decak kagum dunia.
#Hacking atau orangnya yang dinamakan hacker memang tidak selamanya terkait dengan peretasan yang berdampak negatif. Namun jika ilmu ini digunakan untuk hal yang baik, maka peretasan ini pun akan bisa bermanfaat untuk orang banyak. Inilah yang dilakukan oleh Geovedi yang menggunakan ilmunya untuk hal-hal yang positif. Lalu siapakah Jim Geovedi ini sebenarnya? Berikut ulasannya.

Perkenalan Jim Geovedi Dengan Dunia Digital

Awal pertama kali perkenalan Geovedi dengan dunia digital terjadi saat ia lulus SMA tahun 1998-1999. Saat itu Geovedi bertemu dengan seorang pendeta dan memperkenalkannya dengan komputer dan #internet.
Sebelum itu Geovedi menjalani kehidupan jalanan yang keras di Bandar Lampung sebagai seniman grafis. Sejak mulai berkenalan dengan komputer dan internet itulah Geovedi mulai belajar secara otodidak dan menelusuri ruang obrolan para peretas ternama dunia.

Mendirikan Noosc Global

Dengan pengetahuannya yang semakin bertambah, Geovedi kemudian mendirikan C2PRO Consulting, perusahaan konsultan TI umum untuk lembaga pemerintahan pada tahun 2001. Selain C2PRO, pria kelahiran Bandar Lampung, 28 Juni 1979 ini pada tahun 2004 juga mendirikan dan mengoperasikan perusahaan konsultan keamanan TI Bellua Asia Pacific yang kemudian berubah nama menjadi Xynexis International.
Setelah itu pada tahun yang sama kemudian Geovedi juga mendirikan perusahaan jasa keamanan Noosc Global. Keahliannya yang semakin mumpuni ini kemudian membuat dirinya diminta menjadi pembicara di Kuala Lumpur tentang bahaya sistem tersebut bahkan ketika sistem telekomunikasi nirkabel baru masuk Indonesia tahun 2003.

Mampu Mengendalikan Satelit

Keahliannya semakin membuat dunia terpana saat Geovedi mampu meretas dan mengendalikan dua satelit Indonesia dan Cina milik para kliennya. Saat itu kliennya meminta dirinya untuk menguji sistem keamanan kontrol satelit dan melihat adanya kemungkinan untuk menggeser atau mengubah rotasinya.
Geovedi pun melakukannya dengan baik dan sempat menggeser orbit satelit Cina dan membuat kliennya panik karena agak sulit mengembalikan orbit suatu satelit. Namun dengan bahan bakar ekstra yang dimiliki, satelit tersebut akhirnya berhasil dikembalikan ke jalurnya. Untuk kasus satelit Indonesia sendiri, Geovedi mengaku hanya mengubah rotasinya saja.

Membantu KPU dalam Menemukan Pelaku Peretasan

Kehebatan Geovedi kemudian kembali mencuat saat dirinya diminta KPU untuk membantu mencari pelaku peretas dan pembobol data perhitungan suara pemilu 2004. Dengan segala keahlian yang dimilikinya, Geovedi akhirnya berhasil menemukan pelakunya yaitu Dani Firmansyah.
Saat ini Geovedi menetap di London dan sering diwawancarai tentang sistem keamanan satelit, keamanan perbankan, dan penegakan hukum. Media sering menyebutnya sebagai contoh orang-orang yang terkenal di industri IT dengan mengandalkan otaknya saja tanpa gelar akademik.
Dengan bakat dan kemampuan yang luar biasa ini memang selalu mendatangkan godaan untuk menggunakanya demi keuntungan pribadi. Untungnya Jim Geovedi adalah sosok yang tidak terlalu berambisi untuk menggunakan keahliannya buat hal-hal yang dapat memiliki keuntungan di bidang materi.
Ia menyatakan bahwa ia selalu bersyukur dengan apa yang ia miliki sekarang. Bahkan dalam wawancara dengan Deutsche Welle, Geovedi mengatakan bahwa dengan kemampuannya, ia sebenarnya bisa mengendalikan jaringan internet di seluruh Indonesia, mengalihkan lalu lintas datanya, mengamati lalu lintas data yang keluar masuk, dan memodifikasi semua transaksi keuangan, namun ia tidak tertarik melakukannya.