Sejak diproduksi pada 2007 lalu, kemunculan perdana jet tempur Su-35 19 February 2008 membetot perhatian dunia. Bahkan penampilan pertamanya pada ajang Paris Airshow 2013, banyak yang menyebut pesawat ini lebih baik dibandingkan F-22 Raptor yang menjadi andalan Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat.
Pertunjukan itu membuat pejabat senior di militer AS bergetar begitu melihat pesawat ini mampu bermanuver dengan baik di udara. Bahkan, dia menyebut Su-35 lebih berbahaya jika dibandingkan Lockheed Martin F-22 Raptor.
"Pesawat yang luar biasa dan sangat berbahaya, apalagi jika mereka (Rusia) membuatnya secara massal," sebut pejabat senior AS berpengalaman, seperti dikutip nationalinterest.org.
Seperti apa perbandingan kekuatan Su-35 dengan F-22 Raptor hingga bikin gentar AS?
Pertunjukan itu membuat pejabat senior di militer AS bergetar begitu melihat pesawat ini mampu bermanuver dengan baik di udara. Bahkan, dia menyebut Su-35 lebih berbahaya jika dibandingkan Lockheed Martin F-22 Raptor.
"Pesawat yang luar biasa dan sangat berbahaya, apalagi jika mereka (Rusia) membuatnya secara massal," sebut pejabat senior AS berpengalaman, seperti dikutip nationalinterest.org.
Seperti apa perbandingan kekuatan Su-35 dengan F-22 Raptor hingga bikin gentar AS?
Dilansir laman Russia Beyond The Lines, secara karakteristik Su-35 telah mengambil alih peran generasi kelima jet tempur AS yang diproduksi sejak 1996 lalu. Irbis radar-control yang terpasang pada pesawat buatan Rusia itu mampu mendeteksi 30 target dalam jarak maksimal 400 km. Sedangkan radar jenis AN/APG-77 yang terpasang pada F-22 hanya mampu melihat jet tempur lawan sejauh 240 km saja.
Bicara soal kecepatan, Su-35 hanya terpaut sedikit dari F-22. Namun unggul jauh dalam hal jelajah.
Su-35 bisa melesat hingga 2.390 km per jam dan mampu menempuh jarak hingga 4.500 km, sedangkan kecepatan maksimal F-22 mencapai 2.410 km per jam dengan jarak tempuh 2.000 km. Kedua pesawat ini dilengkapi dua buah tangki bahan bakar.
Modernisasi yang dilakukan pemerintah Rusia terhadap Su-27 ini membuat sistem pertahanannya lebih baik. Hal itupun diakui pejabat AS sendiri, meski beberapa jet tempur mereka memiliki radar jenis Active Electronically Scanned Array (AESA). Dengan teknologi Irbis-E, Su-35 bisa menangkis serangan jamming yang dilancarkan dari pesawat musuh.
Penerbang F-22 yang berpengalaman pun menganggap pesawat tersebut sulit dikejar maupun dihancurkan. Meski F-22 sendiri tidak bisa terdeteksi di radar lawan dan mengandalkan mode stealth, namun untuk mencari dan menjatuhkan Su-35 butuh waktu lama.
"Selama kita 'menghilang', kami memiliki waktu yang sulit dengan EA untuk menarget Si-35 dan misil kami akan lebih sulit untuk menghancurkan mereka," ujar pilot F-22 yang tak disebut namanya itu, seperti dilansir nationalinterest.org.
Bicara soal kecepatan, Su-35 hanya terpaut sedikit dari F-22. Namun unggul jauh dalam hal jelajah.
Su-35 bisa melesat hingga 2.390 km per jam dan mampu menempuh jarak hingga 4.500 km, sedangkan kecepatan maksimal F-22 mencapai 2.410 km per jam dengan jarak tempuh 2.000 km. Kedua pesawat ini dilengkapi dua buah tangki bahan bakar.
Modernisasi yang dilakukan pemerintah Rusia terhadap Su-27 ini membuat sistem pertahanannya lebih baik. Hal itupun diakui pejabat AS sendiri, meski beberapa jet tempur mereka memiliki radar jenis Active Electronically Scanned Array (AESA). Dengan teknologi Irbis-E, Su-35 bisa menangkis serangan jamming yang dilancarkan dari pesawat musuh.
Penerbang F-22 yang berpengalaman pun menganggap pesawat tersebut sulit dikejar maupun dihancurkan. Meski F-22 sendiri tidak bisa terdeteksi di radar lawan dan mengandalkan mode stealth, namun untuk mencari dan menjatuhkan Su-35 butuh waktu lama.
"Selama kita 'menghilang', kami memiliki waktu yang sulit dengan EA untuk menarget Si-35 dan misil kami akan lebih sulit untuk menghancurkan mereka," ujar pilot F-22 yang tak disebut namanya itu, seperti dilansir nationalinterest.org.