Pergerakan rupiah kembali merosot setelah insiden teror yang melanda kawasan perbelanjaan Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta. Nilai tukar rupiah mendekati angka 14 ribu dan berada di posisi 13.920,50 per dolar Amerika.
Rupiah mengalami pelemahan sebesar 85,50 poin atau 0,62 persen dari pembukaan Kamis 14/1/2016 pagi, yang berada di angka 19.857,-. Sementara level rupiah terendah berada di angka 13.850 dan sempat mencapai level tertinggi di angka 13.950.
Anjloknya rupiah pada hari ini juga diikuti oleh indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus berada di zona merah. Pada penutupan perdagangan bursa saham sesi 1 hari ini, IHSG langsung ditutup merosot 1,72 persen atau 77,86 poin di level 4.459,32. Saat ini IHSG masih berada di level 4.490,94 atau turun 1,02 persen dari penutupan sesi pertama.
Analis pasar dari LBP Enterprise, Lucky Bayu Purnomo mengatakan, pelemahan rupiah tentu dipengaruhi adanya aksi teror di sekitar Sarinah, Jakarta Pusat, yang terjadi hari ini. “Dampak ledakan ini tentu akan mendorong pelemahan rupiah karena ada kepanikan pasar,” katanya. Seperti dilaporkan Tempo.co, Kamis, 14/1/2016.
Bayu Purnomo mengatakan, pelaku pasar panik karena salah satu aspek investasi adalah faktor keamanan. “Kejadian ini adalah salah satu contoh bahwa ini mencerminkan keamanan sedikit terganggu, maka pasar juga akan tergangu,” terangnya.
Via:jejamo.com