Hati-Hati!! Banyak Warga Negara Asing Ingin Bekerja Di Indonesia
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah dimulai meski belum berlaku penuh. Bila telah diterapkan penuh, nantinya gelombang tenaga kerja asing akan membanjiri Indonesia, sebagai salah satu negara dengan tinggkat pertumbuhan ekonomi yang masih lebih unggul ketimbang negara lain di Asia.
Untuk itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio, meminta agar tenaga kerja Indonesia untuk lebih waspada dan sigap dalam meningkatkan kualitasnya, agar tidak tertinggal dalam bursa kerja bebas negara-negara Asia tersebut.
"Calon-calon tenaga kerja yang ada di Indonesia tidak boleh hanya diam saja. Harus mulai meningkatkan daya saing. Meningkatkan keterampilan supaya tidak kalah dengan negara lain," ujar Tito kepada detikFinance, melalui sambungan telpon, Senin (18/1/2016).
Karena, sambung Tito, tantangan MEA itu nyata di depan mata. Gambaran jelasnya bisa terlihat dari adanya warga negara asing (WNA) yang ikut dalam seleksi calon pegawai BEI melalui program Capital Market Professional-Development Program (CMP-DP).
Dalam seleksi tahun ini, Tito mengatakan, pihaknya memang tidak menindaklanjuti berkas lamaran yang datang dari luar negeri, karena masih ingin fokus pada pengembangan sumberdaya manusia lokal.
Namun, kata dia, tak dapat dipungkiri, desakan untuk membuka diri seiring dengan pemberlakuan MEA semakin kuat.
BEI sendiri mengaku tengah menyiapkan regulasi alias serangkaian aturan terkait tenaga kerja asing, yang akan bekerja di lingkungan pasar modal Indonesia. Aturan tersebut tentunya dibuat sedemikian rupa, agar tak merugikan calon-calon tenaga kerja dari dalam negeri.
"Tapi kalau sudah bicara persaingan global, lagi-lagi yang bisa membentengi hanya kualitas dari SDM itu sendiri. Makanya saya mengajak ayo kita sama-sama tingkatkan kualitas," pungkas dia.
Sumber:detik.com