Verizon Wireless, salah satu operator seluler di Amerika Serikat, mengungkap bahwa mereka akan mulai uji coba lapangan untuk layanan nirkabel 5G pada 2016, seperti dikutip dari PhoneArena.com.
Selanjutnya, menurut Roger Gurnani, Chief Information and Technology Architect di Verizon, pengembangan untuk tujuan komersial akan dimulai tahun berikutnya, 2017. Operator terbesar di AS ini mulai bekerja sama dengan Alcatel-Lucent, Cisco, Ericsson, Nokia, Qualcomm dan Samsung untuk melakukan uji coba ini.
Verizon mengklaim teknologi 5G memungkinkan transfer data 50 kali lipat 4G, sehingga pengguna bisa mengunduh sebuah film berdurasi penuh hanya dalam waktu beberapa detik. Mereka pun mengklaim saat ini 87 persen lalu lintas data berjalan melalui jaringan 4G LTE dari 98 persen area di AS yang sudah mendapat akses untuk sinyal 4G LTE.
Di samping tes 5G oleh Verizon di AS, Korea Selatan dan Jepang sudah menargetkan waktu implementasi 5G. Dilansir dari KoreaHerald.com, Korsel menargetkan jaringan 5G mereka siap untuk Olimpiade Musim Dingin tahun 2018 di Pyeongchang, sementara Jepang menargetkan tahun 2020, saat mereka menyelenggarakan Olimpiade Musim Panas.
Ketika teknologi 5G sedang dalam perkembangan, sebagian besar wilayah dunia lainnya, termasuk Indonesia, masih dalam tahap awal penggunaan layanan 4G, yang memiliki kecepatan data hingga 100Mbps.
Dilansir dari Wikipedia.com evolusi teknologi G dimulai dari 1G di tahun 80-an, yang berbasis analog. Lalu generasi kedua mulai tahun 90-an menggunakan standar digital (GSM dan CDMA), dengan kecepatan maksimal 1Mbps. Disusul 3G tahun 2000-an dengan kecepatan maksimal 28Mbps.
Teknologi 4G mulai digunakan pertama kali di Korea Selatan pada 2007 dengan sistem Mobile WiMAX, disusul penggunaan sistem Long Term Evolution (LTE) di Norwegia dan Swedia pada 2009.
Sementara di Indonesia, seperti diwartakan CNN Indonesia, komersialisasi layanan 4G LTE dipelopori oleh Telkomsel pada 8 Desember 2014, walau sudah dicoba sejak Oktober 2013 saat berlangsungnya KTT APEC di Bali.