Orang terkaya di China, Li Hejun kehilangan kekayaan mencapai USD 15 miliar atau setara dengan Rp 197 triliun (kurs hari ini) dalam 30 menit. Hal ini terjadi karena merosotnya harga saham perusahaan miliknya yaitu Hanergy Thin Film Power Group. Harga saham perusahaan Li anjlok hampir setengahnya. Perdagangan saham sempat dihentikan dan Li tidak menghadiri pertemuan tahunan perusahaan.
Dilansir dari CNBC, sebelum turun tajam, harga saham perusahaan Li ini telah naik lima kali lipat sejak September silam. Hal ini membingungkan analis dan Reuters melaporkan bahwa regulator setempat sedang melihat dugaan manipulasi perusahaan dengan pasar saham. Total kekayaan Li mencapai USD 30 milliar atau sekitar Rp 395 triliun sebelum saham perusahaannya merosot.
Selain Li, orang kaya China lainnya juga mengalami kerugian. Dia adalah raja properti dan elektronik Pan Sutong yang kehilangan lebih dari USD 11 miliar atau sekitar Rp 145 triliun dalam seminggu ini. Kekayaan Pan Sutong menurun karena saham perusahaannya yaitu Goldin Financial dan Goldin Property ditutup anjlok lebih dari 40 persen.
Pan memiliki sekitar 65 persen saham di Goldin Property dan lebih dari 70 persen di Goldin Financial. Kekayaannya tercatat mencapai USD 28 miliar dan membuatnya menjadi orang kedua terkaya di Hong Kong.
Dari kejadian di atas, ada dua orang paling kaya di China kehilangan kekayaannya dalam satu hari setara dengan total kekayaan bersih yang dimiliki Carl Icahn, Steve Ballmer atau Michael Dell.
Pan dikenal memiliki gaya hidup mewah. Dia pendukung fanatik olah raga polo dan telah mensponsori acara polo di Inggris, yang dihadiri oleh Pangeran William dan Harry. Dia mengatakan olah raga adalah cara hidup dan keyakinan rasa bangsawan.
Pan juga memiliki kebun anggur di seluruh dunia, termasuk tiga di Prancis dan satu di Napa Valley, California yang disebut Sloan Estate. Dia membelinya seharga USD 40 juta atau sekitar Rp 527 miliar pada 2011 silam.